Memancing dengan lumut umumnya dilakukan untuk menangkap ikan mujair atau ikan nila. Dua jenis ikan ini yang menjadi target sasaran pemancingan dengan umpan lumut, karena umpan ini adalah makanan alami dari ikan nila di alam liar. Jarang sekali ikan nila yang sudah diternakkan di kolam pancing mau makan umpan ini, mengingat kebiasaan makan mereka yang sudah berubah dari pakan alami menjadi pakan buatan yakni pelet. Penggunaan lumut sebagai umpan dipakai untuk memancing di danau dan waduk.
Lumut yang dipakai untuk memancing merupakan lumut sungai yang masih segar, karena lumut yang masih baru dan segar memiliki bau yang khas. Lumut ini dapat diperoleh di sungai-sungai yang berbatu-batu atau lumut yang berada di sawah. Lumut untuk pemancingan biasanya diambil yang masih hijau, segar dan sudah memiliki helai – helai (tandanya sudah cukup tua). Lumut yang dahulu gratis dan tersedia banyak di sawah sekarang bahkan dibudidayakan untuk melayani pemancing yang ingin mendapatkannya tanpa harus bersusah payah
Umpan lumut yang sudah disiapkan, harus direndam didalam air supaya
tahan sampai satu hari. Jangan lupa untuk sesekali mengganti airnya
supaya tetap segar. Beberapa orang manambahkan aroma kedalam air
rendaman lumut ini, ada yang menambahkan essence atau air rebusan
bekicot yang dimasukkan sedikit kedalam air rendaman lumut, tetapi ada
pula yang hanya menggunakan lumut segar tanpa menambahkan aroma apapun.
Penggunaan cara-cara perendaman ini masih menjadi pilihan masing-masing
pemancing.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusair rebusan bekicot apa keong Gan....?.
BalasHapusBekicot om. Klo keong boleh d coba. Sama2 mengeluarkn lendir.
BalasHapus